Jenderal Sudirman Gerilya Hanya Bawa 10 Prajurit, Mata-mata Belanda Dihajar
Setelah proses interogasi selesai, akhirnya tiga orang tersebut dibawa keluar rumah. “Namanya masih kecil, pastinya ada rasa takut dan kasihan setelah melihat ada orang yang dihajar hingga tak berdaya, ditangkap di mana, serta dibawa ke mana selanjutnya,” tutur pria yang saat peristiwa itu masih kelas I SD ini.
Sedangkan pada pagi harinya terlihat beberapa orang keluar masuk di rumah yang menjadi tempat peristirahatan Jenderal Sudirman.
Kemungkinan itu karena sang jenderal menyusun strategi untuk penyerangan dan berpindah tempat pada malam hari.
Waktu menunjukkan malam, sehingga Jenderal Sudirman beserta pengawalnya pergi dari tempat tersebut, untuk menuju daerah Bodag, Kecamatan Panggul.
Jenderal Sudirman hanya membawa ajudan setianya, juga prajurit yang nanti memikul tandunya. Sehingga sekitar 10 orang yang ikut ambil bagian dalam gerilya tersebut.
Selain itu, sekitar 300 meter terdapat pos-pos keamanan yang menggantikan pasukan sebelumnya dan menghantarkan Jenderal Sudirman ke perjalanan selanjutnya.
“Peristiwa itu selalu terngiang di ingatan saya, sebab kendati seorang jenderal beliau (Sudirman-red) tetap hidup sederhana dan terus berjuang untuk memperoleh kemerdekaan yang bukan untuknya sendiri,” jelas pensiunan Departemen Penerangan tahun 2000 ini. (and)
Mudjiharyono, warga Desa/Kecamatan Karangan, Trenggalek, Jatim, menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri perjuangan Jenderal Besar Sudirman bergerilya
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408