Jenderal Tito Karnavian Sudah Terlalu Lama Menjabat Kapolri
jpnn.com, JAKARTA - Jenderal Tito Karnavian diprediksi tidak akan menjadi kepala Kepolisian Republik Indonesia lagi jika Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali terpilih.
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Tito diperkirakan akan diberikan jabatan di kabinet atas prestasinya selama ini.
"Pak Tito kalau terus menjadi Kapolri dia terlalu lama, ya. Kira-kira dia akan diberikan penghargaan berupa jabatan di kabinet atas prestasinya," kata Neta kepada JPNN.com, Jumat (3/4).
Neta memandang, setidaknya ada tiga perwira tinggi Polri yang bisa menggantikan Tito. Yaitu Irjen Agung Budi Maryoto yang baru dilantik sebagai Kabaintelkam, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Sanjaya dan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy.
BACA JUGA: Polri Butuh Penyegaran, Kapolri Rombak Jabatan Pati dan Kapolda
Neta menjelaskan, ketiga perwira tinggi ini sangat berpengalaman dan punya prestasi mentereng di Korps Bhayangkara. Selain itu, hubungan mereka dengan senior dan juniornya sangat harmonis. "Jadi ketiga perwira ini berpeluang," kata Neta.
Meski begitu, Neta menilai sosok Gatot Eddy sangat berpeluang untuk didukung oleh seniornya menjadi Kapolri. Termasuk didukung juga oleh Tito.
Menurut Neta, Gatot dibanding dua perwira tinggi lainnya itu lebih muda. Eddy lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988, sedangkan Agung dan Luki Akpol 1987.
Jenderal Tito Karnavian diprediksi tidak akan menjadi kepala Kepolisian Republik Indonesia lagi jika Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali terpilih
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita