Jengkel jika SBY Diolok-olok
jpnn.com - JAKARTA - Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana mengaku jengkel jika publik mengolok-olok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski dia juga punya pendapat bahwa negara ini makin rusak, tapi ditegaskan dirinya tak suka jika presiden diolok-olok.
"Saya jengkel juga presiden diolok-olok. Banyak yang tanya itu, saya tidak punya upaya untuk menahan olok-olokan itu," ujar Tjipta Lesmana dalam acara Diskusi dan Bedah Buku "Presiden Dalam Pusaran Politik Sengkuni", karya Bambang Soesatyo, di press room DPR, Senayan Jakarta, Rabu (23/10).
Meski demikian, dia setuju jika ada yang berpendapat negara ini makin rusak. Dia mengatakan karena kondisi negara ini semakin semraut maka dia akan tetap berbicara bahwa negara ini semakin rusak.
"Dimana-mana saya akan ngomong, makin rusak negara ini. Indonesia negara nomor tiga terbesar demokrasi. Tapi ngomong takut. Dimana-mana bahkan di press room juga ada intel. Demokrasi macam apa ini. Ini lah situasi di negara kita. Sakit," ujarnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana mengaku jengkel jika publik mengolok-olok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski dia juga punya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPATK Ungkap Fakta Pelajar Terpapar Judi Online, Sangat Mengejutkan
- Malam-Malam OTK Buka Sendiri Plang Mengatasnamakan PN Jakbar di SPBE Kalideres, Lihat!
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Majelis Masyayikh Dorong Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren
- Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya