Jengkol Rp60 Ribu per Kilogram
Kamis, 06 Juni 2013 – 07:29 WIB

Jengkol Rp60 Ribu per Kilogram
Hal yang sama diungkapkan Rida Nasution, pedagang di Pasar Sukaramai. Dikatakannya, menurut distributor langganannya, kelangkaan jengkol akibat berkurangnya hasil panen jengkol yang kebanyakan didatangkan dari Lampung dan Palembang.
“Kata distributor langganan saya, perkebunan yang memproduksi jengkol sudah beralih tanam menjadi perkebunan kelapa sawit bahkan lahannya dijadikan lahan perumahan oleh pengambang,” tuturnya.
Penjual sate jengkol pun terkena imbas. Ratni, penjual sate jengkol seputaran Kantor Pos Medan merasa kewalahan dengan mahalnya harga bahan baku jengkol. Dia mengakui terpaksa menaikkan harga jengkol dagangannya yang semula hanya Rp1.500 per tusuk, kini menjadi Rp3 ribu pertusuk.
“Saya juga kewalahan menstabilkan dagangan saya, karena kalau jengkol selalu dicari orang. Maka kalaupun untung dari jengkol gak ada maka saya ambil untuk dari dagangan saya yang lain seperti sate telur puyuh dan mi pecal,” ungkapnya. (mag-9/sam/jpnn)
MEDAN - Tren harga jengkol mahal juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan. Bila semula harga per kilogramnya Rp20 ribu, kini mencapai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Melahirkan Ahli Keuangan Investigator Jadi Strategi IAPI Menjaga Kepercayaan Publik
- Telkom Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp150 Triliun
- HUT ke-50 TMII, Bank Raya Hadirkan Kemudahan Transaksi Untuk Para Pengunjung