Jenis Heli Rusia Tidak Layak Hovering
Selasa, 15 Mei 2012 – 07:01 WIB
JAKARTA - Bantuan helikopter dari Rusia jenis BO-117 tidak diizinkan untuk naik ke atas crash site (titik jatuh) Sukhoi Superjet 100. Heli itu tidak memadai untuk melakukan hovering (bertahan terbang diam di udara). Itu karena kapasitas mesin Super Puma yang kuat untuk standby di udara sementara kantong jenazah ditarik dengan keranjang. Super Puma juga standby di udara untuk melakukan dropping logistik bagi tim darat yang sedang berjibaku di lembah. "Oleh teman-teman di darat Super Puma dijuluki macan Gunung Salak," kata Yuris.
"Heli BO 117 itu single engine (satu mesin) jadi powernya tidak kuat untuk hovering di ketinggian 5.500 meter di atas permukaan laut," ujar salah satu perwira operasi SAR TNI AU Mayor Muhammad Yuris melalui akun twiter nya kemarin.
Baca Juga:
Mantan asisten atase pertahanan KBRI Arab Saudi itu menambahkan, helikopter Rusia dipiloti oleh penerbang wanita bernama captain Serry. "Basarnas hanya mengizinkan Super Puma untuk hovering di atas spot," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Bantuan helikopter dari Rusia jenis BO-117 tidak diizinkan untuk naik ke atas crash site (titik jatuh) Sukhoi Superjet 100. Heli itu tidak
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK