Jenuh Turnamen, Pemain Ingin Kompetisi
Tak Peduli Siapapun penyelenggaranya

jpnn.com - DENPASAR- Pernyataan Kemenpora yang memastikan kompetisi belum bisa jalan dan hayna ada turnamen kecil ternyata disesalkan beberapa pemain. Salah satu yang jenuh dengan turnamen dan berharap ada kompetisi adalah Bobby Satria.
Bek Bali United itu mengakui, adanya beberapa turnamen sepanjang 2015 cukup membantu para pemain untuk menambah jam terbang, sekaligus mengais pundi-pundi penghasilan.
"Turnamen memang berdampak baik, tapi tetap yang kita tunggu adalah kompetisi resmi yang bermuara," ujarnya kepada Bali Ekspress (grup JPNN)
Bermuara tersebut, jelasnya, memiliki jenjang yang jelas, baik bagi para pemain maupun klub. "Untuk pemain terbaik muaranya jelas, agar bisa masuk Timnas. Untuk klub juga muara dari juara kompetisi bisa berlaga di Piala AFC dan seterusnya," papar eks pemain PSPS Pekanbaru ini.
Kendati Menpora menjanjikan terselenggaranya empat turnamen berskala nasional sepanjang 2016, lanjut Bobby, hal itu tidak cukup memenuhi hasrat pemain untuk berkarir di sepak bola. Salah satu imbas turnamen yang silih berganti, tuturnya, yakni perpindahan pemain yang terlalu cepat lantaran tergiur dengan tawaran kontrak klub lain untuk mengikuti turnamen.
"Pemain dikontrak hanya dua-tiga bulan selama turnamen, jadi ini nggak beda dengan Tarkam. Kami ingin turnamen, siapapun pemyelenggaranya ," tandasnya.(yog/dkk/jpnn)
DENPASAR- Pernyataan Kemenpora yang memastikan kompetisi belum bisa jalan dan hayna ada turnamen kecil ternyata disesalkan beberapa pemain. Salah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tunggal Putra Indonesia Absen di Swiss Open 2025, Ini Sebabnya
- Striker Australia Adam Taggart Minta Rekannya Tak Remehkan Kekuatan Baru Timnas Indonesia
- Timnas Indonesia Gelar Latihan Ringan di Australia, Thom Haye cs Semringah
- Indonesia Gagal di All England 2025, Ini Kata PBSI
- Juara Catur Cepat Ramadan Cup 2025 Dikirim ke Eropa dan Masuk Prioritas Pelatnas Percasi
- Libur Liga 1, Pelatih Persib Beri Tugas Khusus untuk Pemain