Jepang Batalkan 7 Investasi di Batam
Selasa, 29 Maret 2011 – 02:29 WIB
Memang, lanjut Ok, indikasi tersebut belum terbukti. Namun ia yakin hal ini akan mulai dirasakan dalam 2 atau 3 bulan mendatang dan akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. "Kecuali jika pemerintah Jepang mampu melakukan re-covery secara cepat," katanya.
Baca Juga:
Menghadapi hal ini, Apindo menyarankan supaya ada pengalihan pasar elektronik dari Batam. Jika selama ini fokus impor dan ekspor barang elektronik dari Batam ke Jepang, maka para pengusaha diminta mulai melirik pasar asing lainnya, seperi China dan negara-negara Asia lainnya.
Sementara itu, data Badan Penanaman Modal (BPM) Kota Batam menyebut impor dari Jepang berada di urutan kedua setelah Singapura. Nilai Impor dari Jepang hanya senilai 313 juta US Dollar atau 8,66 persen. Sedangkan impor dari Singapura mencapai 57,51 persen atau senilai 2.033 US Dollar.
Menurut BPM Jepang juga bukan merupakan negara utama tujuan ekspor produk-produk industri elektronik Batam. Negara utama tujuan ekspor Batam adalah Singapura. Kemudian disusul Amerika Serikat dan Jepang ada di urutan ketiga.(par)
BATAM - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam kembali merilis fakta baru dunia investasi akibat gempa dan tsunami di Jepang, beberapa waktu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini