Jepang Belum Putuskan Nasib 1 Juta Ton Limbah Radioaktif di Fukushima
Pejabat Pemerintah Jepang belum mengetahui apa yang harus dilakukan dengan lebih dari 1 juta ton air radioaktif yang berada di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang kini lumpuh.
Poin utama:
• Tingkat air terkontaminasi yang mencapai fasilitas itu telah melambat, namun masih meningkat
• Sekarang ada lebih dari 1.000 tangki air yang terkontaminasi di lokasi
• Salah satu pilihan kontroversial untuk menangani air termasuk membebaskan zat radioaktif sebanyak mungkin dan kemudian secara bertahap melepaskannya ke laut
Beberapa hari setelah peringatan tujuh tahun bencana nuklir tersebut, perusahaan listrik Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengungkap bahwa pihaknya berhasil memperlambat laju air yang terkontaminasi yang mencapai fasilitas reaktor, namun jumlahnya terus meningkat.
"Beberapa tahun lalu, air radioaktif meningkat 400 ton per hari, namun kenaikan per hari kini telah turun menjadi sekitar 100 ton per hari," kata Naohiro Masuda dari TEPCO.
"Beberapa tahun lalu kami harus membuat satu tangki baru setiap dua atau tiga hari tapi sekarang kami perlu menambah satu tangki baru setiap tujuh sampai 10 hari, jadi dalam artian itu, kami pikir ini adalah kemajuan, sampai tingkat tertentu, dalam arti ini adalah situasi yang lebih stabil," sebutnya.
Ada lebih dari 1.000 tangki air yang terkontaminasi sekarang di lokasi -dan pihak pemerintah masih belum memutuskan apa yang harus dilakukan dengan air itu.
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?