Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut
Rabu, 06 April 2011 – 12:39 WIB
"Samudera Pasifik adalah lautan yang sangat luas dan memiliki kemampuan yang sangat besar untuk melarutkan apapun. Termasuk zat-zat radioaktif," tutur William Burnett dari Florida State University. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak panik. Produk laut di sekitar perairan Fukushima tetap aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga:
Untuk mempercepat proses penetralan air dan pendinginan reaktor, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan meminta bantuan kepada Rusia. Moskow berjanji bakal mengirimkan kapal khusus yang biasanya digunakan untuk menonaktifkan kapal selam nuklir. Kapal bernama Landysh itu nantinya akan membantu menetralkan radiasi.
Sebelumnya, Jepang juga telah meminta bantuan AS dan Prancis demi mengendalikan krisis nuklirnya. Industri dan badan nuklir Prancis telah mengirimkan tim pakarnya ke negara itu.
Edano memperkirakan pengosongan kolam sisa bahan bakar nuklir butuh waktu dua hari. Setelah air yang terkontaminasi dikeluarkan, kolam itu akan diisi lagi dengan air yang mengandung partikel radiaoaktif berkadar lebih tinggi. Dengan demikian, air yang lebih tercemar tetap berada di dalam kolam.
TOKYO - Krisis nuklir di Jepang akibat bocornya reaktor pada PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 km timur laut Tokyo, belum berakhir. Tokyo Electric
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan