Jepang Darurat COVID-19 Hingga 12 September
jpnn.com, TOKYO - Jepang pada Selasa akan memperpanjang penguncian (lockdown) darurat COVID-19 di Tokyo dan wilayah lainnya hingga 12 September, demikian menurut berita lembaga penyiaran publik NHK.
Jepang juga akan memperluas aturan pembatasan ke tujuh prefektur lainnya.
Para pakar kesehatan masyarakat bertemu untuk membahas langkah-langkah tersebut dan Perdana Menteri Yoshihide Suga akan mengadakan konferensi pers pada pukul 21:00 (waktu setempat) untuk menjelaskan keputusan pemerintah.
Keadaan darurat di Jepang saat ini akan berakhir pada 31 Agustus, tetapi lonjakan kasus infeksi virus corona yang terus berlanjut telah mendorong seruan untuk memperpanjang status keadaan darurat itu.
Tokyo mengumumkan 2.962 kasus harian baru COVID-19 pada Senin (16/8), setelah mencatat rekor 5.773 kasus pada Jumat (13/8).
Pemerintah Jepang akan memperluas status keadaan darurat ke beberapa prefektur, yakni Ibaraki, Tochigi, Gunma, Shizuoka, Kyoto, Hyogo dan Fukuoka, menurut laporan NHK.
Aturan pembatasan penyebaran virus corona di Jepang termasuk meminta restoran tutup lebih awal dan berhenti menyajikan alkohol dengan imbalan subsidi pemerintah.
Pemerintah juga akan memperluas tindakan "darurat semu" yang tidak terlalu ketat ke empat prefektur tambahan, yaitu Miyagi, Yamanashi, Toyama dan Gifu, menurut kantor berita Jiji.
Jepang pada Selasa akan memperpanjang penguncian (lockdown) darurat COVID-19 di Tokyo dan wilayah lainnya hingga 12 September,
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Prabowo Santap Siang dengan Pengusaha Jepang, Lihat
- Liburan Singkat Luar Negeri Tetap Bermakna dengan Layanan One Day Trip ke Jepang
- Warga Bekasi Bisa Menikmati Sajian Matcha Otentik Khas Jepang, di Sini Lokasinya
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang