Jepang Gencar Kampanyekan Makan Nasi
Kamis, 04 Desember 2008 – 05:34 WIB
TOKYO - Serbuan makanan asing yang mengikis tradisi warga Jepang mengonsumsi nasi, mencemaskan pemerintah Negeri Matahari Terbit. Negara berkepentingan agar warganya tak meninggalkan tradisi tersebut. Sampai-sampai, perlu ada kebijakan khusus untuk meningkatkan angka konsumsi sumber karbohidrat yang satu ini.
Program tersebut dicanangkan hingga beberapa dekade ke depan. Menteri Pertanian Shigeru Ishiba mengatakan bahwa pemerintah telah menaikkan target konsumsi beras dari 61 kilogram menjadi 63 kilogram per orang per tahun.
Baca Juga:
''Target tersebut tentu bisa tercapai asalkan rakyat Jepang selalu mengonsumsi nasi setiap makan,'' kata seorang pejabat kementerian yang dikutip Telegraph. Pemerintah menyiapkan dana hingga JPY 200 juta (setara Rp 26,8 miliar) untuk mengkampanyekan program ini. Iklan televisi pun gencar menyiarkan sarapan dengan nasi, ibu-ibu rumah tangga diajari membuat pasta dari beras, dan para siswa difasilitasi makan siang dengan nasi.
Beras memang menjadi bahan pangan utama di Jepang. Namun, beberapa dekade terakhir mulai dikalahkan oleh berbagai jenis makanan barat, seperti pasta dan sereal. Itulah sebabnya, angka rata-rata konsumsi nasi di Negeri Matahari Terbit itu menurun drastis dalam 40 tahun terakhir. Bahkan, hingga mencapai 40 - 50 persen. (dia/ami)
TOKYO - Serbuan makanan asing yang mengikis tradisi warga Jepang mengonsumsi nasi, mencemaskan pemerintah Negeri Matahari Terbit. Negara berkepentingan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat