Jepang Khawatirkan Operasi Zona Abu-Abu Militer China, Apa Maksudnya?
jpnn.com, TOKYO - Militer China meningkatkan kemampuan melakukan tindakan agresif operasi "zona abu-abu" di perairan sengketa dengan Jepang.
Hal itu disampaikan oleh lembaga kajian Kementerian Pertahanan Jepang pada Jumat (25/11).
Partai Komunis China telah memperkuat angkatan bersenjata dan organisasi non-militernya melalui restrukturisasi dan reformasi di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, kata Institut Nasional Jepang untuk Studi Pertahanan dalam laporannya tentang Keamanan China 2023.
"Beijing berusaha untuk menciptakan situasi zona abu-abu terus-menerus dan memberikan tekanan pada lawan yang menghindari bentrokan militer dengan negara lain," kata laporan tahunan lembaga Jepang itu.
Kemampuan China dalam situasi zona abu-abu telah mengalami peningkatan, yang menurut laporan itu, berasal dari integrasi Penjaga Pantai China dan milisi maritim ke dalam komando militer.
Laporan itu juga menyebutkan tentang penumpukan peralatan oleh kelompok-kelompok pertahanan China itu.
Laporan tersebut disampaikan saat Tokyo dan Beijing berselisih mengenai Kepulauan Senkaku, yakni sekelompok pulau kecil di Laut China Timur yang dikelola oleh Jepang tetapi diklaim oleh China.
China telah mengirimkan sejumlah kapal resminya ke wilayah perairan Jepang di sekitar pulau-pulau tersebut dalam upaya untuk menegaskan klaimnya atas kepulauan yang disebutnya dengan nama Diaoyu.
Menurut Jepang, China telah memperkuat angkatan bersenjata dan organisasi non-militernya melalui restrukturisasi dan reformasi di bawah kepemimpinan Xi Jinping
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Prabowo Santap Siang dengan Pengusaha Jepang, Lihat