Jepang Lanjutkan Biayai Proyek MRT
Senin, 18 April 2011 – 04:14 WIB
JAKARTA - Bencana besar yang menimpa Jepang tidak menyurutkan dukungannya terhadap pembangunan infrastruktur di negara lain. Buktinya, Japan International Corporation Agency (JICA) tetap mengucurkan pembiayaan ke proyek MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengakui proyek MRT ini sudah 20 tahun dibicarkan, dan terus mengalami tarik ulur. Dengan kepastian ii maka proyek ini tidak bisa diundur lagi dan harus segera diimplementasikan. "BUMN kita siap kok mengerjakan proyek ini, pemerintah akan mendukung, karena proyek ini sangat mendesak dalam jangka pendek untuk mengurai kemacetan Jakarta," tuturnya.
"Memang sejak ada bencana gempa, tsunami dan krisis nuklir di Jepang itu kita juga ragu apakah Jepang tetap akan menyalurkan pembiayaan ke Indonesia, tapi nyatanya itu sudah terjawab. Kamis kemarin mereka sudah kirim surat resmi akan tetap melanjutkan komitmennya ke proyek MRT," ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Dengan adanya surat resmi dari JICA tersebut, pemerintah optimis tahap pembangunan MRT pertama di Indonesia itu bisa dilanjutkan. Oleh karena itu, pemerintah sudah membuka pengumuman tender prakualifikasi sejak minggu lalu. "Dengan demikian ini menjawab keraguan dari berbagai pihak bahwa proyek MRT akan mandeg gara-gara Jepang kena bencana," tukasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Bencana besar yang menimpa Jepang tidak menyurutkan dukungannya terhadap pembangunan infrastruktur di negara lain. Buktinya, Japan International
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS