Jepang Maklumi Pajak Ekspor Mineral
Sabtu, 23 Juni 2012 – 12:01 WIB
Jepang selama ini banyak mengimpor hasil tambang dari Indonesia seperti batubara dan feronikel. Penetapan pajak ekspor tambang itu diperkirakan bakal menjadi pukulan besar bagi industri Jepang. Namun, Okuda menyatakan bahwa Jepang siap bekerjasama dengan Indonesia dalam membangun pabrik pengolahan hasil tambang (smelter). "Kami siap dilibatkan dalam industry smelter di Indonesia," tegasnya."
Baca Juga:
Sementara itu, Wapres Boedino menyambut baik keinginan JBIC yang ingin terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dan tenaga air di Indonesia. Sebab, dari rencana pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II, sebanyak 4.000 MW direncanakan berasal dari panas bumi. "Sangat baik kalau ada partisipasi swasta dengan dukungan JBIC," katanya.
Selain pembangunan pembangkit listrik, Wapres juga menjelaskan bahwa kebutuhan akan pembangunan proyek-proyek dasar misalnya infrastruktur, energi dan sektor-sektor non infrastruktur masih sangat dibutuhkan di Indonesia. Untuk itu, Wapres berharap agar kerjasama pihak Indonesia dengan JBIC semakin baik.
"Pemerintah atau perusahaan Indonesia sudah sejak lama menjalin kerjasama yang sangat bagus dengan JBIC," ungkapnya.
JAKARTA - Pemerintah memberlakukan pajak ekspor tambang mulai tahun depan untuk mendongkrak pendapatan negara dan menghambat penjualan mineral mentah
BERITA TERKAIT
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- PLN Indonesia Power Raih Platinum Rank di Ajang ASRRAT 2024
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional
- Jelang Nataru 2024, ASDP Resmi Pakai Tiket Online untuk Penyeberangan di Aceh