Jepang Mendapatkan Kritik dari Komunitas Internasional, Ini Sebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Jepang untuk menyajikan makanan dari Fukushima pada KTT G7 telah dikritik.
Negeri Sakura dinilai tidak memperhatikan mereka yang terkena dampak bencana serta mengabaikan kekhawatiran negara lain yang telah membatasi impor makanan dari wilayah tersebut.
Seperti diketahui pemerintah Jepang baru-baru ini untuk mengundang para pemimpin G7 untuk makan makanan dari Fukushima selama KTT G7 2023.
Fukushima masih berurusan dengan dampak bencana nuklir 2011, yang menyebabkan krisis nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.
Di sisi lain, pemerintah Jepang bersikeras bahwa makanan dari Fukushima aman, banyak negara dan organisasi internasional telah membatasi impor makanan dari wilayah tersebut.
Hal itu menimbulkan ketidakpuasan komunitas internasional.
Ada juga yang berpendapat bahwa Jepang menggunakan KTT G7 sebagai platform untuk mempromosikan keamanan produk makanan Fukushima, meski masih ada kekhawatiran tentang tingkat radiasi di beberapa daerah.
Pemerintah Jepang telah membela keputusannya, dengan menyatakan bahwa makanan dari Fukushima aman dan bahwa KTT G7 merupakan kesempatan untuk menunjukkan upaya pemulihan wilayah tersebut.
Keputusan Jepang untuk menyajikan makanan dari Fukushima pada KTT G7 telah dikritik oleh komunitas internasional
- Lippo Karawaci Gunakan Proses Ultrafiltrasi Canggih Olah Air Limbah
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB
- Wasit Timnas Indonesia vs Jepang Pernah Bertugas di Liga 1
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- Kabar Kurang Sedap dari Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Jepang