Jepang Minta Tambahan Pasokan Gas
Sebagai Syarat Realisasikan Bantuan kepada Indonesia
Jumat, 30 Januari 2009 – 05:23 WIB
Pemerintah tidak memiliki pilihan selain berupaya memenuhi permintaan Jepang. Sebab, pemerintah kini sangat mengharapkan pada bantuan JBIC dan bank Dunia untuk menutup defisit target penarikan pinjaman program pada 2009 sebesar USD 2,6 miliar atau Rp 23,790 triliun. ’’Pemerintah mungkin akan mengandalkan pinjaman dari Bank Dunia dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), selain masih mengharapkan bantuan dari ADB,’’ ujar Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dewo Broto Joko Putranto beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Selain itu, sejumlah proyek fisik sangat mengandalkan bantuan dari Jepang. Salah satu di antaranya adalah anggaran proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt tahap II senilai USD 200 juta. Perusahaan Gas Negara (PGN) juga berencana meminjam dana dari JBIC untuk pembangunan jaringan pipa distribusi gas Jawa Barat senilai Yen 48 miliar.
Aneka Tambang berniat berutang dari JBIC untuk pembangunan proyek alumina di Tayan, Kalimantan Timur. Pinjaman JBIC senilai USD 78 juta juga diproyeksikan Departemen PU untuk membangun Waduk Jatibarang sebagai flood retention basin di Semarang, Jawa Tengah. (noe)
JAKARTA – Jepang bersedia merealisasikan bantuan luar negeri kepada Indonesia. Syaratnya, pemerintah Indonesia harus meningkatkan ekspor gas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta