Jepang Punya Waktu 85 Hari Untuk Memastikan Olimpiade Tokyo Berjalan Aman
Rumah sakit di seluruh Jepang yang berusaha keras menghentikan penularan juga semakin menghadapi tekanan.
Panitia penyelenggara sulit mendapatkan staf medis
Di rumah sakit, para petugas berusaha menambah ketersediaan tempat tidur untuk menampung pasien.
Menurut Professor Wada, rumah sakit di Tokyo masih memiliki persediaan tempat tidur, namun jumlah pasien bisa meningkat karena Jepang memasuki masa liburan musim semi yang dikenal dengan nama 'Golden Week' yang dimulai hari Kamis (29/04).
Di kota kedua terbesar di Jepang yaitu Osaka, kapasitas rumah sakit semakin terbatas.
"Sangat menyedihkan bagi petugas kesehatan karena mereka tidak bisa menyelamatkan orang yang seharusnya bisa diselamatkan," kata Profesor Wada.
Dalam waktu bersamaan, minggu ini panitia penyelenggara Olimpiade mencoba mendapatkan 500 perawat yang akan bertugas semasa penyelenggaraan, namun merekrut mereka ternyata tidak mudah.
Mereka mengatakan gaji mereka tidak akan ditanggung oleh petugas medis di daerahnya.
"Saya kira akan sulit membuat warga mengerti bahwa Olimpiade diselenggarakan di Jepang sementara sistem layanan kesehatan kewalahan di Tokyo," kata Profesor Koji Wada.
Situasi COVID-19 di Jepang semakin memburuk, namun pihak penyelenggara tetap yakin bahwa Olimpiade Musim Panas akan tetap dimulai di Tokyo 23 Juli mendatang
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati