Jepang Segera Hapus Penggunaan PLTN
Sabtu, 15 September 2012 – 15:20 WIB
TOKYO--Pemerintah Jepang berencana menghapus penggunaan tenaga nuklir pada 2030. Kebijakan utama ini ditempuh setelah terjadinya bencana bocornya PLTN Fukushima tahun lalu akibat gempa. Dalam proposal yang diajukan oleh sebuah panel pemerintah, reaktor akan ditutup sepenuhnya tahun 2040. Akibatnya, penyalaan ulang reaktor kota Ohi pada Juli lalu memicu protes publik yang besar. Menurut laman BBC (15/9), panel itu mengatakan kebijakan energi akan dirombak berdasarkan realitas atas insiden Fukushima.
Sebelum bencana Fukushima, tenaga nuklir memasok sekitar sepertiga dari kebutuhan energi Jepang. Dengan kebijakan ini, Jepang bakal meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan melakukan impor lebih banyak minyak, batubara dan gas untuk kebutuhan listriknya. Padahal, sebelum bencana nuklir, Jepang telah ingin meningkatkan penggunaan energi nuklir hingga 50 persen pada 2030.
Baca Juga:
Namun, pasca peristiwa tersebut, penggunaan energi nuklir telah menjadi isu kunci publik di Jepang. PLTN Fukushima sendiri ditutup untuk pemeriksaan keamanan setelah gempa bumi dan tsunami bulan Maret 2011 yang menyebabkan bencana nuklir di wilayah sekitarnya.
Baca Juga:
TOKYO--Pemerintah Jepang berencana menghapus penggunaan tenaga nuklir pada 2030. Kebijakan utama ini ditempuh setelah terjadinya bencana bocornya
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas