Jepang Stop Pembangkit Nuklir Baru
Kamis, 14 April 2011 – 05:50 WIB

Jepang Stop Pembangkit Nuklir Baru
Tetapi, akibat gempa tersebut, TEPCO terpaksa kembali mengevakuasi seluruh pekerjanya dari PLTN Fukushima. Upaya pendinginan secara manual enam reaktor yang kepanasan (overheating) pasca-gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu pun kembali terhenti. Menurut Jean-Paul Montagner, pakar nuklir dari Physics of the Globe Paris, gempa susulan dengan kekuatan di atas 5 SR kemungkinan akan terus terjadi di Jepang.
Meski sebenarnya cukup akrab dengan gempa dan sadar tinggal di persimpangan empat lempeng dunia, masyarakat Jepang trauma dengan gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu. Apalagi, bencana alam itu diikuti dengan krisis nuklir yang belum terselesaikan sampai sekarang.
Secara terpisah, PM Naoto Kan juga memberikan sinyal untuk mengkaji ulang kebijakan nuklir Jepang. Pemimpin berusia 64 tahun itu akan mengevaluasi kembali kebijakan negerinya untuk membangun sedikitnya 14 PLTN baru di berbagai wilayah Jepang hingga 2030. Rencana itu semula dilakukan untuk menambah 55 PLTN yang telah dibangun dan dioperasikan di Jepang saat ini.
Alasannya, kebijakan pemerintah membangun PLTN tahan gempa belakangan terbukti tak berdaya saat disapu gempa dan tsunami. "Kita sudah menciptakan kekacauan besar bagi dunia. Karena itu, kita harus bisa menjelaskan dengan rinci seluruh pengalaman (buruk) yang kita alami ini sebagai pembelajaran," tutur Kan dalam jumpa pers di Tokyo.
TOKYO - Keputusan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan menaikkan status krisis nuklir di PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 kilometer
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi