Jepang Tawarkan Bantuan Bangun Jembatan
Kamis, 20 Desember 2012 – 10:16 WIB
Menurut Taruna, perkiraan dana tersebut bisa menurun jika kapal besar menuju Pelabuhan Boom Baru dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA) atau Tanjung Carak. Dengan begitu, ketinggian jembatan bisa sampai 10-20 meter dari muka air pasang.
“Jika kapal besar tetap bisa menuju Pelabuhan Boom Baru, maka ketinggian jembatan harus 50 meter dari air muka pasang. Titik kunci agar pembangunan jembatan ini lebih murah, maka TAA segera dituntaskan,” jelasnya.
Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Setda Kota Palembang, Taufik Sya’roni menambahkan, hasil laporan akhir METI Jepang berbeda dengan DED (Detail Engineering Desain) yang dibuat kementerian PU. "Dari segi konstruksi, METI menggunakan extrados karena dinilai murah dan kuat, sedangkan kementerian menggunakan cabel stayed bridge seperti yang digunakan pada Jembatan Suramadu. Sejauh ini belum ada jembatan yang menggunakan konstruksi extrados di Indonesia,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya menyerahkan konstruksi ini kepada kementerian pusat. Sebab, proyek pembangunan jembatan merupakan pekerjaan dari kementerian. “Kita hanya membantu mengirimkan tim ahli untuk pembebasan lahan bersama Pemprov Sumsel. Pembebasan lahannya sudah, kalau sesuai planning awal, 2013 mulai pemancangan tiang jembatan,” jelasnya lagi.
PALEMBANG - Pembangunan Jembatan Musi 3 Palembang mendapat tawaran bantuan dana dari Departemen Perdagangan Pemerintah Jepang melalui Ministry of
BERITA TERKAIT
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini