Jerawat Bisa Bikin Stres Berat, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Meski bukan penyakit mematikan, jerawat termasuk masalah kesehatan yang paling menjengkelkan.
Bagaimana tidak, satu saja jerawat muncul di wajah, rusak sudah penampilan Anda yang menawan.
Tak disangka, selain bisa membuat jengkel, jerawat juga bisa menyebabkan depresi. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology baru saja mengkonfirmasi betapa banyak penderita jerawat parah berisiko depresi jauh lebih tinggi.
The New York Times melaporkan bahwa para periset menghabiskan 15 tahun mengikuti 134.427 pria dan wanita berjerawat dan 1.731.608 tanpa jerawat, yang sebagian besar berusia di bawah 19 tahun pada awal penelitian.
Selama satu setengah dekade, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasien dengan jerawat adalah 63 persen lebih besar yang mungkin didiagnosis menderita depresi berat di tahun pertama setelah mengembangkan jerawat bila dibandingkan dengan rekan mereka yang berkulit lebih normal.
Pada catatan yang lebih positif, para ilmuwan menemukan bahwa peningkatan risiko depresi hanya bertahan selama lima tahun pertama setelah diagnosis jerawat, yang para peneliti anggap penting bahwa pasien melihat adanya perbaikan signifikan pada kulit mereka dalam kerangka waktu tersebut atau baru saja terbiasa dengannya.
Hasil penelitian tersebut mempertahankan bahwa alasan hubungan antara jerawat dan pukulan pada kesehatan mental Anda tidak jelas, namun kaitannya pasti ada.
Meski bukan penyakit mematikan, jerawat termasuk masalah kesehatan yang paling menjengkelkan.
- Rekomendasi Acne Gel Berbahan Alami untuk Atasi Masalah Jerawat
- 5 Jenis Teh yang Ampuh Redakan Stres dengan Cepat
- Ini 6 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- 5 Khasiat Air Daun Salam Campur Madu, Bikin Stres Ambyar
- Monitor Aktivitas Fisik dan Kesehatan dengan 5 Wearable Tech Terbaik Ini
- Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko