Jeremy Lin, Pemain Asian American Pertama di NBA
Lulus Harvard dengan IP 3,1
Minggu, 06 Maret 2011 – 19:19 WIB

WAWANCARA - Jeremy Lin saat melayani permintaan interview jelang pertandingan Golden State Warriors di Oracle Arena, Oakland. Foto: Hasan Gozali/Jawa Pos.
Sejarah menunjukkan, rata-rata karir pemain NBA hanyalah empat tahun. Lin sekarang sedang berjuang menyelesaikan tahun pertamanya, dan berupaya mengamankan tahun kedua. Lin siap diminta melakukan apa saja untuk mengembangkan diri, membuktikan kemampuan. Termasuk kalau harus dikirim kembali ke D-League.
"Ada banyak rookie yang tak pernah merasakan D-League, tapi juga tidak banyak dapat menit bermain di NBA. Paling tidak, saya mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan. Saya benar-benar berkembang di D-League. Sekarang tinggal bagaimana melakukan apa yang bisa saya lakukan di D-League, di tingkat yang tertinggi (NBA, Red)," ucapnya saat diwawancarai New England Sports Network, saat mengambil ijazahnya di Harvard Kamis lalu.
Penggemar basket di Asia tentu berharap Lin benar-benar bisa bertahan – dan berkembang - di NBA. Dia tidak harus jadi superstar. Kalau dia bisa bertahan sampai empat tahun saja, maka dia akan membantu membuka jalan bagi bintang-bintang Asia lain – warga Amerika atau bukan - untuk berkiprah di liga paling bergengsi. (*/ito/jpnn)
Yao Ming terus dilanda cedera. Yi Jianlian tampil di bawah harapan. Bagi penggemar NBA di Asia, inspirasi bisa didapat dari Jeremy Lin, rookie Golden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pengakuan Blak-blakan Pelatih Madura United Seusai Laga Melawan Persebaya
- Sudirman Cup 2025: Menanti Sinergi Pemain Senior dan Junior
- NBA Playoffs: Thunder Mencukur Grizzlies dengan Rekor Gila!
- Final Four Proliga 2025: Hanya LavAni yang Belum Ternoda
- Arema Lakoni 2 Partai Kandang di Bali, Bukan Hanya Melawan Persebaya
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025