Jeritan Hati Anggota Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)
Merasa Diintai Agen CIA, Tiga Bulan Sembunyi di Rumah
Selasa, 19 Juli 2011 – 00:49 WIB

Anggota KPSI di Bengkel Teater Rendra, Mei lalu. Para keluarga dan penderita skizofrenia bisa saling bertukar informasi dan berdiskusi sebulan sekali. Foto : Agus Wirawan/JAWA POS
Diakui sang kakak, "informasi" itu mulai didapat melalui suara-suara aneh di telinganya. "Sering dia mengatakan ada suara yang seolah-olah membisikkan sesuatu ke telinganya," ujar Adi.
Perubahan perilaku tersebut mulai tertangkap saat sang kakak kehilangan pekerjaan satu dekade silam. Awalnya, Adi mengira ada makhluk-makhluk tak terlihat atau gaib yang berbicara kepada kakaknya. Maklum, sejak muda sang kakak gemar berurusan dengan masalah klenik dan paranormal.
Namun, lama-kelamaan bisikan-bisikan yang diucapkan oleh kakaknya yang kini menduda itu semakin tidak bisa dinalar. Puncaknya terjadi ketika kakaknya mengaku diincar para agen CIA sehingga tak berani keluar rumah sampai tiga bulan.
Baru setelah browsing di internet dua tahun lalu, Adi ngeh dengan yang dialami sang kakak. Rupanya, kakak Adi tersebut menderita skizofrenia. Karena itu, sang kakak sulit membedakan antara dunia nyata dan imajinasi.
Memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia, keluarga dituntut memiliki kesabaran ekstra. Melalui para penderita yang tergabung dalam KPSI,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu