Jeritan Hati Para Sopir Truk Pengantre Solar di SPBU Samarinda, Sering Dipalak Preman
Bermodalkan senjata tajam, para preman itu kerap memalak dan mematok harga pada para sopir truk yang sedang ikut mengantre solar di SPBU.
Para preman bahkan bisa mengatur urutan antrean sopir truk. Apabila ingin mendapatkan nomor urutan terdepan, sopir truk diminta membayar sebesar Rp 50 ribu.
Untuk sopir yang memilih antre dengan cara normal akan ditarik biaya sebesar Rp 5 ribu.
Aksi pungli yang dilakukan preman itu terjadi di dua lokasi SPBU di kecamatan Sungai Kunjang.
Di antaranya SPBU di Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Untung Suropati. Kedua SPBU ini memang melayani pengisian solar bersubsidi untuk truk besar.
"Saya sering ikut mengantre di dua SPBU di kawasan Kecamatan Sungai Kunjang. Di sana kami memang sering dipungut biaya mengantre. Ditempa lain ada, teman-teman semuanya mengeluh karena ada praktek seperti ini," ungkap SR.
SR mengaku pernah mengantre solar selama empat hari di SPBU di Jalan Untung Suropati.
Dia baru bisa mendapatkan solar selama itu sebab para preman lebih memprioritaskan mobil atau truk yang membayar urutan antre.
Para sopir truk yang mengantre berhari-hari di sejumlah SPBU di Samarinda, Kalimantan Timur kerap dipalak preman.
- Setelah Viral Pungli Parkir di Bandung Zoo, Trotoar Tamansari Bersih dari Kendaraan
- Pungli Parkir di Kebun Binatang Bandung, Bus Pariwisata Digetok Tarif Rp 150 Ribu
- Pelaku Getok Parkir Kebun Binatang Bandung Dipulangkan Seusai Diperiksa Satgas Saber Pungli
- Menteri Imipas Agus Andrianto Bertekad Sikat Pungli-Penyelundupan Narkoba di Lapas
- Luncurkan Green Movement UCO, Pertamina Patra Niaga Ubah Minyak Jelantah Jadi Biofuel
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Kesiapan Satgas Nataru di Wilayah JBB