Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik

Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
Cherif Chekatt, pelaku penembakan di Pasar Natal Strasbourg. Foto: AP

jpnn.com, PARIS - Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau telah meminta peningkatan keamanan di negara itu setelah terjadinya serangan teroris di Jerman dan Amerika Serikat, menurut harian Le Figaro.

Dalam surat kepada para prefek, Retailleau meminta "kewaspadaan maksimal dan peningkatan langkah-langkah keamanan di seluruh wilayah yang menjadi tempat pertemuan massal," menyerukan "keterlibatan penuh badan intelijen untuk mendeteksi, mencegah dan, jika perlu, menekan ancaman teroris."

Peningkatan keamanan akan dilakukan secara sistematis melalui pengawasan video di kota-kota, dan secara khusus menempatkan staf dan memberikan pelatihan pada agen keamanan yang memastikan penyaringan akses dan pengawasan terhadap orang-orang.

Sebelumnya, disebutkan bahwa otoritas telah mengerahkan 10.000 personel aparat hukum selama liburan di kota Paris, dan secara total sebanyak 90.000 dikerahkan di seluruh Prancis.

Pada 20 Desember malam, sebuah mobil menabrak kerumunan di pasar Natal di Magdeburg, Jerman yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

Polisi yakin bahwa serangan itu dilakukan oleh seorang pria berusia 50 tahun dari Arab Saudi, yang bertindak sendiri.

Menurut surat kabar Sueddeutsche Zeitung, tersangka kemudian diketahui sebagai pengungsi sejak Juli 2016 dan memiliki izin tinggal di Jerman.

Sementara pada 1 Januari, sebuah truk menabrak kerumunan di Bourbon Street di pusat bersejarah kota New Orleans, Amerika Serikat, menewaskan 15 orang dan melukai 35 lainnya.

Pada 1 Januari, sebuah truk menabrak kerumunan di Bourbon Street di pusat bersejarah kota New Orleans, Amerika Serikat, menewaskan 15 orang dan melukai 35 lain

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News