Jerman Jajaki Kerja Sama di Bidang Shipyard di Batam

jpnn.com - BATAM - Jerman yang memiliki teknologi tinggi ini menjajaki hubungan kerja sama di bidang pengembangan dan pembangunan shipyard di Batam, Kepulauan Riau.
"Sebelumnya, shipyard di Batam terkendala pembangunannya karena lesu ekonomi. Sebab itu, Badan Pengusahaan (BP) Batam mengundang investor-investor ke sini," ujar Direktur Publikasi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini (7/10).
Andi sangat antusias ketika Jerman mengajukan minatnya untuk berinvestasi di Batam."Akan ada kolaborasi dengan mereka, karena Jerman juga menawarkan teknologi tinggi yang belum pernah ada di Batam," ujarnya.
Senada dengan Andi, Ketua Batam Shipyard Offshore Association (BSOA), Sarwo Edi mengungkapkan sejumlah perusahaan shipyard di Jerman datang untuk melihat peluang-peluang pasar yang ada di Batam.
"Mereka melihat peluang dan juga perkenalkan produk-produk mereka. Apakah akan ada kerjasama dan hal lainnya, lihat saja nanti," ungkapnya.
Sebelumnya, delegasi Jerman berkunjung ke Batam dan bertemu dengan BP Batam dan BSOA pada Rabu (5/10). Mereka mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan kerjasama jangka panjang di Batam.
Asosiasi yang menjadi wadah industri shipyard dan mesin di Jerman, VDMA German sangat suka berada di Batam.
Managing Director VDMA German, Hauke Victor Schlegel mengatakan industri shipyard Jerman merupakan industri yang memiliki teknologi tinggi dan merupakan pembuat kapal terbaik di Eropa dan dunia.
BATAM - Jerman yang memiliki teknologi tinggi ini menjajaki hubungan kerja sama di bidang pengembangan dan pembangunan shipyard di Batam, Kepulauan
- Haier dan Electronic City Indonesia Menjalin Kemitraan Strategis
- Presiden Prabowo Dinilai Sukses Membangun Kemandirian Pangan
- GEAPP Dorong Percepatan Penerapan Energi Bersih di RI, Perlu Kerja Sama Multipihak
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- Elite Skin Aesthetic Clinic Kini Hadir di PIK
- Bank Mandiri Tebar KUR UMKM Rp 12,8 Triliun per Maret 2025