Jerman Pelajari Cara Indonesia Tangani Terorisme
jpnn.com, DELI SERDANG - Pemerintah Jerman mempelajari cara menangani terorisme melalui pola soft approach yang diterapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Wakil Presiden Badan Antiteror Jerman Michael Kretschmer ke Pondok Pesantren Al Hidayah, Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (11/7).
Pondok pesantren ini diasuh mantan teroris Khairul Ghazali. Sebagian besar santrinya adalah anak-anak mantan teroris.
Kunjungan itu tidak lain adalah untuk melihat langsung sekaligus studi banding BKA yang akan mencontoh program soft approach yang nantinya diterapkan di Jerman.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham Blok mengunjungi TPA Baitul Muttaqin dan Yayasan Lingkar Perdamaian di Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur.
“Dua tempat ini sekarang telah menjadi ikon dunia dalam penanganan terorisme. Buktinya hari ini wapres BKA datang langsung belajar dan saling menggali pengalaman. Minggu lalu, menlu Belanda juga ke Lamongan, dan akhir bulan ini, Badan Antiteror Jepang juga akan berkunjung ke Lamongan,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius.
Menurut Suhardi, di dua tempat itulah BNPT mencari titik balik supaya para mantan teroris dan keluarganya bisa diterima kembali di masyarakat.
Hal itu sekaligus memberikan kesempatan kedua untuk menjadi manusia bagi nusa dan bangsa.
Pemerintah Jerman mempelajari cara menangani terorisme melalui pola soft approach yang diterapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?