Jero Habiskan Dana Operasional Ratusan Juta per Bulan Saat Jadi Menteri Pariwisata
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini (25/6) memeriksa mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Sapta Nirwanda sebagai saksi bagi Jero Wacik. Pemeriksaan itu terkait status Jero sebagai tersangka korupsi dana operasional menteri (DOM) di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar).
Sapta mengaku ditanya penyidik seputar DOM yang diterima Jero selama memimpin Kemenbudpar. "Per bulannya dapatnya naik turun, pernah dapat Rp 100 juta terus naik jadi Rp 200 Juta. Terakhir-terakhir disesuaikan lagi dengan APBN," katanya usai menjalani pemeriksaan di KPK.
Jika ditotal, lanjut Sapta, per tahunnya Jero mendapat alokasi DOM sekitar Rp 1,2 miliar - Rp 2,4 miliar. Sapta menegasan, anggaran itu selalu terserap habis setiap tahun. "Karena itu kan dana opersional, digunakan diskresinya menteri," ucapnya.
Namun, pria yang kini sudah berstatus pensiunan itu juga mengatakan bahwa anggaran DOM tidak bisa digunakan untuk kepentingan pribadi. Sesuai namanya, DOM diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan operasional yang berkaitan dengan tugas menteri.
Namun saat ditanya apakah Jero pernah menyalahgunakan dana itu, Sapta mengaku tidak tahu. Pasalnya, dia tidak pernah mengurusi pertanggungjawaban penggunaan DOM.
"Kalau pertanggungjawaban adalah urusan pemeriksa dan juga tentunya adalah nanti pemeriksa yang tahu apakah penggunaanya sesuai atau tidak. Saya kan gak tahu kuitansi-kuitansinya itu sesuai apa enggak," pungksanya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini (25/6) memeriksa mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cerita Saksi di Sidang Kasus Korupsi Timah, Mengaku Pernah Ditolong Harvey Moeis
- Sebagian Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Lebat, BMKG Imbau Warga Waspada
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi
- Pernyataan Presiden Prabowo Bikin Penasaran Guru Honorer Non-Sertifikasi
- 5 Berita Terpopuler: Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK, Ada yang Cawe-Cawe, Dinilai Sangat Merusak