Jerome Powell Bakal Lanjut Memimpin The Fed, Rupiah Jadi Lemas
jpnn.com, JAKARTA - Rupiah hari ini ditutup melemah tipis 9 poin ke posisi Rp 14.249 per USD, Selasa (23/11).
Pada penutupan sebelumnya rupiah sempat melemah 17 point di posisi Rp 14.258 per USD.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah dibayang-banyangi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.
Pasalnya, Presiden AS Joe Biden menominasikan Jerome Powell lanjut memimpin The Fed dalam masa jabatan kedua.
"Meski demikian, pelemahan rupiah hari ini bisa dikatakan cukup kuat meski kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga lebih awal dari ekspektasi pasar," ungkap Ibrahim di Jakarta, Selasa (23/11).
Sementara itu, investor juga terus memantau lonjakan kasus COVID-19 di Eropa. Namun, Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada hari Senin bahwa kebangkitan kasus dan inflasi yang tinggi tidak akan mengubah rencananya untuk memulai pengurangan aset pada Maret 2022.
"Kebangkitan Covid-19 di Eropa dapat menyebabkan bank sentral mundur dari ekspektasi kenaikan suku bunga dan masih ada kebutuhan akan emas di lingkungan seperti ini," katanya.
Ibrahim menilai dari Asia Pasifik, pernyataan Perdana Menteri Li Keqiang cukup mempengaruhi rupiah. Hal itu karena China dianggap harus menghindari langkah-langkah ekonomi, seperti kampanye dan agresif bahkan ketika pemulihan ekonomi dari Covid-19 menghadapi tekanan baru ke bawah.
Rupiah ditutup melemah tipis 9 poin ke posisi Rp 14.249 per USD setelah melawan Dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Selasa (23/11).
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua