Jesus di Quran
Oleh Dahlan Iskan
Minggu, 01 September 2019 – 07:07 WIB
Saya berkata dalam hati: ini di rumah sakit negara komunis, kok ada channel tv Islam. Di sela-sela 80 channel bahasa Mandarin.
Maka saya cari-cari dari mana acara itu disiarkan. Ternyata dari London. Dari Masjid Baitul Futuh itu.
Lalu saya pun tahu: oh ternyata itu masjidnya aliran Ahmadiyah di London.
Ya sudah. Kapan-kapan ingin ke sana. Kalau diberi kesembuhan kelak.
Namun saya sudah terlanjur di Southfields. Tidak nutut lagi kalau harus balik ke Wimbledon - -ke Baitul Futuh.
Maka saya jumatan saja di masjid tertua tadi. Eh, ternyata milik aliran Ahmadiyah juga.
Ya sudah. Masuk saja.
Sudah jam 12.30. Sudah waktunya jumatan.
Waktu ngobrol saya sering ditanya: apakah saya anggota Ahmadiyah. Kehadiran saya di situ memang mencolok: saya satu-satunya yang tidak pakai kopiah. Juga satu-satunya yang tidak memakai kaus kaki.
BERITA TERKAIT