Jet Syria Hajar Pabrik Roti, 15 Tewas
Rabu, 26 Desember 2012 – 08:42 WIB
DAMASKUS – Jet tempur militer Syria belum berhenti membombardir warga sipil maupun tempat pembuatan dan penjualan roti. Untuk kali kedua dalam pekan ini, serangan udara militer loyalis Presiden Bashar al-Assad menarget antrean warga kelaparan yang antre membeli roti di Kota Talbiseh, Provinsi Homs, barat Syria, Senin lalu (24/12). Dua serangan secara beruntun itu terjadi di wilayah yang dikenal sebagai kantong oposisi sekaligus pusat perlawanan antipemerintah. Yakni, Homs dan Hama. Tapi, rezim Assad membantah berada di balik serangan itu. Mereka menolak telah melancarkan serangan udara meskipun ada sejumlah bukti kuat yang mendukung. Sebaliknya, mereka menuduh kelompok teroris sengaja melakukannya, lalu merekamnya untuk memojokkan militer Syria.
Serangan di luar pabrik roti itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan lain. Pembantaian Talbiseh itu terjadi hanya sehari pasca-serangan serupa di pabrik roti di Kota Halfaya, Provinsi Hama, Minggu lalu (23/12). Para aktivis menyebut bahwa pembantaian di Halfaya tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Menurut para aktivis oposisi, militer Syria melancarkan serangan udara lagi terhadap antrean panjang warga yang membeli roti di Talbiseh, dekat Kota Homs, sekitar 162 kilometer utara Damaskus. ’’Enam anak-anak termasuk di antara 15 korban tewas dalam serangan itu,’’ kata seorang aktivis.
Baca Juga:
DAMASKUS – Jet tempur militer Syria belum berhenti membombardir warga sipil maupun tempat pembuatan dan penjualan roti. Untuk kali kedua dalam
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer