Jet Syria Hajar Pabrik Roti, 15 Tewas
Rabu, 26 Desember 2012 – 08:42 WIB
Sementara itu, seorang aktivis bernama Hasan al-Rajb mengisahkan tragedi pembantaian Halfaya Minggu lalu. ’’Dari jarak 200 meter, saya melihat banyak jenazah korban saat saya berjalan menuju pabrik roti,’’ jelasnya. ’’Kondisi mayat-mayat itu tidak bisa digambarkan. Bertumpukan satu dengan lainnya. Pemandangan yang mengerikan dan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata,’’ ungkapnya.
Al-Rajb pun merekam kejadian pertama setelah terjadi serangan udara. Warga yang melintas berteriak histeris saat coba mengevakuasi para korban dari rreuntuhan bangunan. Kekagetan mereka atas serangan udara tersebut kemudian berubah menjadi ledakan kemarahan.
’’Di mana dunia" Lihatlah mayat-mayat ini. Padahal, mereka sedang antre untuk membeli roti,’’ ratap seorang pria sambil menunjuk ke arah para korban, seperti terekam dalam video.
Aktivis menyatakan bahwa pejuang oposisi menguasai Halfaya sejak sepekan lalu. ’’Namun, tentara pemerintah lantas mengepung Halfaya. Akibatnya, kami terisolasi dari dunia luar,’’ kata al-Rajb. ’’Tidak ada yang boleh masuk atau keluar dari Halfaya. Bahkan, untuk mendapatkan air dan roti pun, kami tidak bisa,’’ jelasnya.
DAMASKUS – Jet tempur militer Syria belum berhenti membombardir warga sipil maupun tempat pembuatan dan penjualan roti. Untuk kali kedua dalam
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan