Jet Tempur Canggih F-22 Jatuh di Gurun

Jet Tempur Canggih F-22 Jatuh di Gurun
Jet Tempur Canggih F-22 Jatuh di Gurun
Amerika berkomitmen mengembangkan F-22 pada 1980 dengan kemampuan menyusup bak siluman. Jet ini disiapkan mampu memasuki wilayah udara rival utama AS saat itu, Uni Soviet, dan menghancurkan para pengebom Soviet jika mereka berusaha melancarkan serangan nuklir. Ketika Perang Dingin berakhir, pesawat F-22 menjadi satu-satunya pesawat tempur tercanggih di dunia. Namun, karena besarnya biaya perawatan dan masalah software, program pengadaan pesawat ini terancam. Bahkan, Kongres nyaris menghentikan proyek pengembangan pesawat ini.

Belakangan Kongres atas usul pemerintahan George W. Bush, proyek F-22 mulai aktif digunakan Angkatan Udara AS sejak akhir 2007. Namun, dampaknya, Angkatan Udara AS harus menghemat dengan membeli lebih sedikit pesawat tempur. Maklum saja, F-22A merupakan pesawat tempur paling mahal yang dimiliki Angkatan Udara AS. Harga per unit sekitar USD 150 juta (sekitar Rp 1,7 triliun). Pihak Lockheed Martin menyatakan, ada 95.000 pekerja di 1.000 perusahaan yang terkait dengan penanganan F-22.

Jatuhnya F-22 kemarin merupakan insiden kedua. Kejadian pertama berlangsung pada Desember 2004. Saat itu F-22 juga dalam suatu uji terbang dan jatuh di tempat yang sama. Namun, pilot berhasil menyelamatkan diri setelah mengaktifkan pelontar kursi. Namun, pesawatnya hancur lebur. (CNN/AP/kim)

CALIFORNIA - Pesawat F-22, jet tempur paling canggih di dunia, jatuh di gurun California selatan sekitar pukul 10.30 waktu setempat (Kamis dini hari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News