Jet Tempur Tiongkok Seliweran Berjam-jam di Atas Laut China Selatan, Tak Ada yang Berani Melawan
Jet Tempur Tiongkok 10 Jam Mondar-Mandir di Laut China Selatan, Tak Ada yang Berani Melawan
jpnn.com, BEIJING - Pesawat tempur bermesin jet Su-30 milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) berhasil menyelesaikan misi patroli di atas pulau-pulau terpencil dan terumbu karang di Laut China Selatan (LCS), Rabu (5/8).
PLA mengklaim berhasil memecahkan rekor durasi penerbangan oleh satu pesawat tempur dalam misi tersebut.
Brigade berjuluk Elang Petir yang misi utamanya terkait dengan LCS membutuhkan waktu 10 jam dari pangkalan ke pulau-pulau terpencil dan terumbu karang.
Misi menguji daya tahan lama ini sangat perlu karena sebelumnya durarsi terbang tunggal Angkatan Udara PLA hanya 8,5 jam.
Laman berita milik Hunan Television itu melaporkan bahwa jet tempur buatan Rusia itu mengisi bahan bakar di tengah penerbangan dengan bantuan pesawat tanker dan dua pilotnya mendapat suplai ransum agar energi tetap terjaga.
"Daya tahan tubuh terbatas empat hingga lima jam sehingga untuk menghilangkan stres dan kelelahan selama penerbangan, pilot mengobrol, mengonsumsi ransum berupa air mineral dan cokelat," kata Lu Geng, pilot pesawat tersebut.
Wang Ying, pilot lainnya, menimpali bahwa misi tersebut sebenarnya tidak sekadar pemecahan rekor, melainkan tentang pertempuran nyata.
Fu Qianshao, pakar penerbangan militer Tiongkok, menilai misi patroli selama 10 jam itu menjadi tantangan tersendiri karena kapasitas bahan bakar pesawat tempur tidak bisa mendukung penerbangan dalam jangka waktu lama sehingga pengisian bahan bakar di udara sangat diperlukan.
Pesawat tempur bermesin jet Su-30 milik Angkatan Udara Tiongkok berhasil menyelesaikan misi patroli di Laut China Selatan
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Profil Kolonel Anton Pallaguna, Pilot Tempur Sukhoi yang Jadi Ajudan Prabowo
- Murka! China Tidak Terima Militer Filipina Diguyur Dolar Amerika