Jet Tempur Turki Hajar Area Kurdi
Jumat, 19 Agustus 2011 – 04:24 WIB
ANKARA - Pemerintah Turki tidak ingin berkompromi atas serangan mendadak yang dilancarkan pemberontak Partai Pekerja Kurdi (PKK) dan menewaskan sembilan orang tentaranya. Dini hari kemarin (18/8) jet tempur Turki melancarkan serangan udara balasan dengan menggempur 60 target yang menjadi basis organisasi terlarang tersebut di wilayah utara Iraq, dekat perbatasan dengan negara itu.
Operasi militer tersebut dilancarkan di kawasan Qandil dan Hakurk sejak Rabu malam (17/8). PKK menyatakan bahwa serangan Turki tersebut berlanjut hingga kemarin pagi. Militer Turki beralasan bahwa serangan di dalam dan luar teritorinya itu menarget persembunyian hingga tempat aman bagi PKK. Mereka bertekad akan terus melancarkan serangan hingga berhasil menumpas pemberontak.
Menurut Juru Bicara PKK Dozdar Hammo, sejumlah jet tempur Turki juga telah membombardir basis mereka di kawasan Qandil dan Khanairah, utara Iraq atau di wilayah perbatasan, selama sekitar satu jam sejak pukul 08.00 kemarin. Sejumlah artileri berat Turki juga menghajar 169 target di wilayah Kurdi. Tetapi, dia mengklaim tak sampai jatuh korban dalam serangan pada Rabu malam yang berlangsung selama dua jam sejak pukul 21.00.
Serangan tersebut merupakan kali pertama dalam lebih dari setahun terakhir militer Turki melancarkan serangan ke basis PKK di utara Iraq. Operasi militer itu dilancarkan sebagai balasan atas serangan yang dilakukan pemberontak PKK di Cukurca, tenggara Turki, pada Rabu lalu. Dalam penyergapan itu, sembilan tentara Turki tewas. PKK dicap sebagai organisasi atau kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS). Serangan itu terjadi setelah pemerintah Turki mengumumkan "era baru" dalam perang melawan PKK.
ANKARA - Pemerintah Turki tidak ingin berkompromi atas serangan mendadak yang dilancarkan pemberontak Partai Pekerja Kurdi (PKK) dan menewaskan sembilan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer