Jewer Ala Edy Rahmayadi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Tuan rumah biasanya juga diuntungkan oleh faktor-faktor nonteknis, terutama dalam cabang olahraga yang tidak terukur.
Nama Edy Rahmayadi sebagai panglima Kostrad tidak dikenal publik. Namanya baru dikenal setelah menjadi ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 2016. Selama memimpin PSSI tidak banyak prestasi yang ditorehkan Edy Rahmayadi. Dia kurang fokus karena sibuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Edy Rahmayadi terpilih sebagai Gubernur Sumut pada 2019 dan masih merangkap sebagai ketua PSSI. Namun, terlihat jelas bahwa Edy sudah kehilangan kontrol terhadap PSSI. Selama masa kepengurusannya banyak demo yang menuntutnya mundur. Akhirnya Edy Rahmayadi mundur dari PSSI pada 2019.
Penyakit lama masih menjadi penyakit menahun yang kronis di PSSI. Kepemimpinan PSSI di bawah Mochamad Iriawan sekarang ini juga diwarnai oleh persoalan yang sama dengan pemimpin sebelumnya. Jauh-jauh hari sudah muncul tengara bahwa Iriawan akan mengikuti jejak Edy Rahmayadi untuk memburu jabatan politik.
Jalan pintas, budaya instan, dan ambisi politik, menjadi faktor yang memperberat kemajuan olahraga di Indonesia. Para pengelola olahraga mempunyai agenda politik terselubung dan memanfaatkan olahraga sebagai sarana ‘’panpol’’, alias panjat politik.
Di lingkungan regional Asia Tenggara pun Indonesia sudah tidak dianggap lagi sebagai kekuatan yang diperhitungkan. Prestasi olahraga Indonesia merosot drastis dibanding dengan prestasi semasa Orde Baru. Di era itu Indonesia menjadi juara umum pekan olahraga Asia Tenggara, SEA Games, sebanyak tujuh kali.
Era sekarang, jangankan juara umum, masuk tiga besar saja kita terengah-engah.
Final sepak bola Piala AFF melawan Thailand ini menjadi cermin betapa lebarnya jurang ketertinggalan kita dari negara-negara. Kekalahan 0-4 (leg pertama) dari Thailand menunjukkan betapa besarnya pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan.
Menurut Coki, selama ini Edy Rahmayadi tidak punya perhatian kepada olahraga Sumatera Utara.
- Soal Peluang Edy-Hasan, Hasto Singgung Pemimpin yang Digembleng Bukan Jalur Jalan Pintas
- Soal Peluang Edy-Hasan di Pilkada Sumut, Sekjen PDIP Bilang Begini
- Hasto PDIP: Edy Rahmayadi Pemimpin yang Berjuang dari Bawah, Bukan Karbitan
- KIC Rilis Temuan Survei di 6 Provinsi, Hasilnya Mengejutkan
- Survei IDM Pilkada Sumut: Elektabilitas Edy Rahmayadi Tertinggi, Jauh Dibanding Bobby
- Bu Mega Umumkan 13 Kandidat untuk Pilgub 2024, Siapa Saja?