Jeirry: Itu Data Publik, Tak Perlu Diretas
Jeirry juga menilai dalam hal ini perbaikan dan profesionlaitas KPU perlu untuk terus ditingkatkan. Terutama terkait pemutahiran data pemilih, merupakan kunci kepercayaan publik terhadap data pemilih.
"Artinya, jika kedua lembaga tersebut mampu memberikan jaminan data yang benar dan valid, sehingga pemilih tak khawatir kehilangan hak pilih, maka ketertutupan data tak akan dipersoalkan," ucapnya.
Jeirry berharap berita soal dugaan data pemilih dibobol jangan sampai menjadi alibi untuk KPU dan pemerintah bekerja tertutup.
"Solusinya ada di pengelolaan data dan mekanisme keterbukaannya. Kemudian, perbaikan dan peningkatan kinerja agar bisa meningkatkan kepercayaan publik," kata Jeirry lagi.
"Memang harus diatur juga secara tegas, orang yang menggunakan data untuk kepentingan kejahatan harus dihukum seberat-beratnya. Supaya ada efek jera."
Sebelumnya, dugaan data pemilih diretas muncul setelah akun Twitter @underthebreach berkicau tentang dugaan kebocoran data 2,3 juta pemilih.
"Actor leaks information on 2,300,000 Indonesian citizens. data includes names, addresses, ID numbers, birth dates, and more. Appears to date back to 2013. Actor claims he will leak 200,000,000 additional citizens information soon," kicau akun @underthebreach, Kamis (21/5) kemarin.
(Aktor membocorkan informasi tentang 2.300.000 warga Indonesia. data termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan banyak lagi. Muncul tanggal kembali ke 2013. Aktor mengklaim dia akan membocorkan 200.000.000 informasi warga tambahan segera).
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia), Jeirry Sumampow menilai pemberitaan yang menyebut seolah-olah data pemilih diretas, kurang tepat.
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Pilkada Masuk Masa Tenang, Bawaslu Serang Fokus Mengawasi 2 Titik Rawan