Jihad dan Tawuran
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Jumlah korban yang jatuh dari pihak Indonesia tidak terhitung banyaknya. Belasan ribu dan sangat mungkin puluhan ribu.
Mayat bergelatakan di mana-mana, tetapi hal itu tidak menyiutkan semangat jihad dan semangat tawuran arek-arek Suroboyo.
Tidak ada pilihan lain bagi Sekutu kecuali meninggalkan medan perang, ‘’tinggal gelanggang colong playu’’ meninggalkan medan perang dan melarikan diri. Rakyat Surabaya merayakan kemenangan itu dengan pekik takbir.
Pasukan Sekutu dan tentara Belanda yang membonceng, harus mundur teratur.
Kebanggaan tentara Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II pudar.
Mereka kalah--bukan oleh pasukan profesional--tetapi oleh pasukan bonek, laskar perjuangan rakyat, dengan semangat tawuran dan jihad yang dahsyat. (**)
Semangat jihad membara. Hal tersebut terlihat dari orasi Bung Tomo yang selalu memekikkan Allahu Akbar pada setiap pembuka dan penutup pidatonya.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Pj Gubernur Kaltim: Konteks Pahlawan Tidak Akan Pernah Mati
- Dharma Pongrekun Ajak Masyarakat Jadi Pahlawan untuk Selamatkan Jakarta
- Pimpin Peringatan Hari Pahlawan, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Berikan Penghargaan Kepada Prajurit Berprestasi
- Menteri Nusron Wahid dan Wamen Ossy Beri Penghormatan kepada Para Pahlawan
- Solusi Tawuran Pemuda versi Ridwan Kamil: Adakan Car Free Night Sebulan Sekali
- Darurat Gangster, Polisi Terbitkan 6 Titik Rawan di Kota Semarang