Jika Ada Gadis di Sofa, Itu Plus-Plus
Kamis, 17 Maret 2011 – 01:46 WIB
Yessi tak hanya melayani pemijatan di dalam panti. Tamu yang ingin membawa Yessi keluar bisa mem-booking dengan tarif Rp750 ribu. Itu diluar biaya hotel atau makan-minum yang diminta Yessi. Dari tarif Rp750 ribu itu, Yessi mendapat bagian Rp400 ribu. Sisanya menjadi milik panti pijat.
Pemandangan yang sama juga terlihat di salah satu panti pijat di kawasan pasar Siang Malam, Nagoya. Di panti pijat yang menempati ruko tiga lantai berjubel puluhan wanita berpakaian minim. Mereka duduk rapat di sofa di ruangan berukuran 6x 6 meter. Sebagian dari mereka tampak bersolek. Ada yang berkaca di cermin kecil miliknya, ada yang memoles lipstik di bibir. Beberapa di antaranya mempermainkan asap rokok putih ke langit-langit ruangan.
Beberapa pria, umurnya di atas 30-an tahun duduk memandangi wanita-wanita itu. Kepada mereka itulah pekerja panti menawarkan wanita pemijat. Tarifnya lebih murah, Rp150 ribu per 1,5 jam. Tarif itu sudah termasuk layanan seks-nya. "Tinggal pilih mau yang mana," ujar seorang pekerja, Sabtu (6/3) lalu.
Lia, 22, yang dipilih Batam Pos mengajak naik ke lantai dua. Namun sebelumnya, seperti juga di PI Massage & Spa, tamu harus membayar di muka. Jika puas dengan layanan gadis pemijat, tamu bisa mengajak mereka keluar panti. "CUkup lapor ke kasir karena kami juga melayani panggilan di luar," ujar Lia.
Panti pijat yang menawarkan seks biasanya memajang para gadisnya di sofa. Namun ada juga yang baru menawarkan seks di tengah pemijatan. Pemijatnya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408