Jika Ada Gadis di Sofa, Itu Plus-Plus
Kamis, 17 Maret 2011 – 01:46 WIB
Tarif membawa gadis pemijat keluar Rp600 ribu untuk sekali kencan dan Rp1 juta untuk longtime. Dari tarif sebesar itu, gadis-gadis itu mendapat komisi 30 persen. "Ada pembukuan tiap hari, jadi kami tahu berapa pendapatan sebulannya dari komisi 30 persen itu," tandasnya.
Ia mengaku bertahan hidup dengan kebaikan tamu yang selalu memberinya uang tips. Uang tips ini menurut dia lebih besar dari komisi per bulannya. "Kalau sehari dapat dua tamu berarti bisa dapat Rp100 ribu. Tapi tergantung, ada tamu yang bisa kasih lebih ada juga yang tidak sama sekali," ujarnya.
Jika di dua panti pijat itu tamu langsung dapat layanan seks, di sejumlah tempat lain yang didatangi Batam Pos, tamu baru mendapatkan layanan seks jika sukses bertransaksi dengan pemijatnya. Biasanya, panti pijat seperti itu mengenakan tarif Rp60 ribu per 1,5 jam kepada tamunya. Jika ingin mendapatkan layanan seks, tamu harus tawar-menawar dengan pemijatnya. Tarifnya beragam, tergantung kepintaran tamu menawar. Paling murah Rp100 ribu, paling mahal Rp500 ribu.
Di S Massage yang mengenakan tarif Rp60 ribu per 1,5 jam misalnya, pemijatnya mengenakan pakaian lengkap saat memijat. Tawaran seks baru datang setelah pemijatan berlansung 30 menit. Monic, 24, pemijat di S Massage, memberi tanda dengan menggesek-gesekkan ibu jari dan telunjuknya di betis. Tarifnya? "Rp300 aja," katanya.
Panti pijat yang menawarkan seks biasanya memajang para gadisnya di sofa. Namun ada juga yang baru menawarkan seks di tengah pemijatan. Pemijatnya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408