Jika Ada Gadis di Sofa, Itu Plus-Plus
Kamis, 17 Maret 2011 – 01:46 WIB

Jika Ada Gadis di Sofa, Itu Plus-Plus
Menurut Amel, tak gampang mendapatkan tamu untuk layanan seks. Ketatnya persaingan membuat para wanita pemijat harus pandai-pandai memberi pelayanan. Apalagi, panti pijat-panti pijat yang memberi layanan seks jumlahnya sangat banyak, lebih dari 100 panti.
Namun ada juga pemijat yang bersikukuh tak mau memberi layanan seks jika tarifnya tak sesuai. Iwel, 20, pemijat di T Spa & Massage di kawasan Seraya, misalnya. Ia mematok tarif Rp500 ribu. Dirayu berkali-kali ia tak menurunkan tarif. Batam Pos awalnya menawari Rp100 ribu, lalu naik Rp250 ribu. Namun dengan enteng ia menjawab, "Buat bedak saja tidak cukup," katanya.
Iwel mengaku, tarif Rp500 ribu yang ia patok sebanding dengan wajah dan tubuhnya yang molek. Ia mengaku masih muda, dan belum pernah punya suami, apalagi punya anak. "Aku tidak virgin lagi, tapi dijamin masih sempit," katanya menggoda.
Rudianto, 30, sebut saja begitu, mantan pencari klien untuk sejumlah panti pijat di Batam, yang mengantar Batam Pos keliling panti pijat, mengatakan hampir 98 persen panti pijat di Batam menawarkan layanan seks. "Kalau ada 100 panti, mungkin hanya dua yang murni pijat kesehatan," katanya.
Panti pijat yang menawarkan seks biasanya memajang para gadisnya di sofa. Namun ada juga yang baru menawarkan seks di tengah pemijatan. Pemijatnya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu