Jika Berani Bekukan Petral, Jokowi Bakal Torehkan Sejarah
JAKARTA – Rencana Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla membekukan Pertamina Trading Energy Ltd (Petral) yang merupakan perusahaan pengimpor bahan bakar minyak (BBM) dianggap sebagai langkah penting. Bahkan, jika rencana pembekuan anak usaha Pertamina itu direalisasikan, maka duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK tersebut akan membuat langkah tepat dan berserjarah.
"Saya berpandangan, mestinya Jokowi-JK lebih berani dengan membubarkan Petral," kata pengamat pertambangan dan energi, Kurtubi di Jakarta, Selasa (23/9).
Menurutnya, dengan pembekuan Petral maka Pertamina dapat membeli langsung migas dari produsen, bukan lagi dari perantara (trader). Sehingga, lanjut Kurtubi, pemerintahan Jokowi-JK bisa menggunakan jalur government to government (G to G).
“Misalnya, antara Menteri ESDM Republik Indonesia dengan Menteri Energi Arab Saudi," kata dia.
Kurtubi melanjutkan, langkah Jokowi-JK untuk memberantas mafia migas dengan membekukan Petral harus didukung. Begitu pula lembaga seperti SKK Migas dan sejenis, harus dihapus.
"Selain untuk penghematan dan menyederhanakan proses investasi eksplorasi, itu juga menutup peluang mafia migas,"ujar Kurtubi.(boy/jpnn)
JAKARTA – Rencana Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla membekukan Pertamina Trading Energy Ltd (Petral) yang merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi