Jika Bersyukur, Pengikut Gafatar Bilang: Puji Tuan Semesta Alam
jpnn.com - PADANGSIDIMPUAN - Abdul Rahman Silitonga, pria yang kesehariannya sebagai kuli bongkar muat di daerah Palopa, Padangsidimpuan Tenggara, cerita puterinya, Mira Lisda br Silitonga pergi bersama suami Enuh Ruhiyat dan tiga anaknya (cucu, Abdul Rahman) berangkat ke Kalimantan untuk eksodus bersama pengikut Gafatar lainnya.
Bahkan, meski sudah dilarang, keluarga itu tetap memutuskan untuk berangkat tanpa pamit kepadanya dan istri, Nur Suti.
Dia cerita, selama masih tinggal bersama Enuh, menantunya itu, dia kerap berseberangan pendapat.
“Berbicara mengenai Tuhan, katanya Tuhan itu tidak ada, yang ada hanya Tuan yang ditentukan manusia sendiri. Kalau bersyukur, katanya Puji Tuan Semesta Alam, panggil laki-laki dengan Bung, perempuan dipanggil Bunda, bahkan anak kecil manggilnya Bung juga,” ujarnya.
“Pernah juga berbicara mengenai ruh orang yang mati kecelakaan, malah ditanya sama dia (Enuh), ‘ruh lalat yang mati ke mana, ruh nyamuk itu ke mana?”. Kan aneh, semua dilogikan sama mereka (Gafatar),” terang pria yang telah puluhan tahun merantau dari Garut itu. (mag-01/sam/jpnn)
PADANGSIDIMPUAN - Abdul Rahman Silitonga, pria yang kesehariannya sebagai kuli bongkar muat di daerah Palopa, Padangsidimpuan Tenggara, cerita puterinya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer