Jika Dilepas Malaysia, Dua Polisi Hadapi Hukuman di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Dugaan keterlibatan dua anggota Polda Kalbar, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka Harahap yang ditangkap Polis Diraja Malaysia, di Kuching terkait kasus narkoba masih menunggu hasil pemeriksaan.
Penangkapan keduanya itu berawal dari pengembangan tertangkapnya seorang Warga Negara Filipina, Chusi, yang membawa 3,1 kilogram amphetamine di Bandara International Kuala Lumpur.
Jika jangka waktu pemeriksaan sesuai Undang-undang yang berlaku di sana menyatakan keduanya tidak terlibat, maka Polri akan membawanya pulang ke Indonesia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, menyatakan bahwa jika di Malaysia tidak terbukti terlibat, keduanya tetap akan diproses di Indonesia.
"Ada proses hukum, karena pelanggaran dispilin, etik dan profesi, dan pidana lebih lanjut," kata Boy Rafli Amar di Kantor Kejaksaan Agung, Kamis (4/9).
Ia menyatakan kepergian keduanya ke Kuching, tanpa izin dan sepengetahuan atasan saja, itu sudah merupakan bentuk pelanggaran. "Dengan dia berada di Kuching tanpa izin saja, itu sudah pelanggaran," tegasnya.
Sanksi berat pun menanti keduanya. Bahkan, sampai pada proses pemberhentian tidak dengan hormat. "Bisa, sangat memungkinkan," tegas bekas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya ini.
Namun, kata Boy, semuanya pasti ada proses. Menurut dia, untuk membuktikan itu harus ada proses yang dijalani. "Tentu itu ada proses-prosesnya," kata Boy. (boy/jpnn)
JAKARTA - Dugaan keterlibatan dua anggota Polda Kalbar, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka Harahap yang ditangkap Polis Diraja Malaysia, di Kuching
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Bioteknologi Sebut Penyesuaian Tarif Air di Jakarta Tak Bisa Dihindari
- Budi Harjo Siap Hadapi Gugatan Soal Klaim Tanah Gudang Ekspedisi di Jambi
- Sidang Ted Sioeng: 2 Ahli Tegaskan Pihak yang Dipailitkan Tak Bisa Dipidana
- KPK Diminta Jerat HP di Kasus Korupsi Retrofit PLTU Bukit Asam
- Dibesuk Wakil Ketua MPR, Begini Cerita Keluarga Penderita Tumor Ganas Stadium 4
- Tim Hukum KPK Dianggap Tidak Hormati Pengadilan Gegara Sebut Fakta Persidangan Bukan Harga Mati