Jika Gempa Lagi, Bakal Terjadi Tsunami Dahsyat
Jumat, 08 Februari 2013 – 07:06 WIB
![Jika Gempa Lagi, Bakal Terjadi Tsunami Dahsyat](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Jika Gempa Lagi, Bakal Terjadi Tsunami Dahsyat
JAKARTA - Kawasan samudera di barat Pulau Sumatera diprediksi masih berpotensi terjadi gempa besar yang akan menimbulkan tsunami. Mengantisipasi dampak yang ditimbulkan, Kamis (7/2) sedikitnya sembilan negara mengadakan pertemuan di Padang, Sumatera Barat. Pertemuan itu membahas sejumlah hal untuk mengurangi risiko bencana. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Wilayah Sumatera Barat masih memiliki potensi besar akan terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami. Para ahli juga telah mengingatkan adanya energi besar yang masih tersimpan di sekitar kepulauan mentawai. Jika sampai terjadi gempa lagi, kekuatannya bisa mencapai 8,9 SR dan memicu tsunami di pesisir Sumatera Barat.
Acara bertajuk Concept Development Conference (CDC) dan Initial Planning Conference (IPC) for International Table Top Exercise (TTX) yang diselenggarakan 7-8 Feb 2013 itu dihadiri sembilan negara dan sejumlah organisasi internasional. Selain Indonesia selaku tuan rumah, hadir pula negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Myanmar, dan Filipina.
Baca Juga:
Kemudian, ada pula Jepang, Tiongkok, Australia, dan Amerika Serikat. Sejumlah lembaga seperti IFRC, UNOCHA, UNDP, UNICEF, WFP, dan beberapa lembaga donor juga berpartisipasi.
Baca Juga:
JAKARTA - Kawasan samudera di barat Pulau Sumatera diprediksi masih berpotensi terjadi gempa besar yang akan menimbulkan tsunami. Mengantisipasi
BERITA TERKAIT
- Polda Jabar: Penetapan Tersangka & Penangkapan Pegi Setiawan Sesuai Prosedur
- ICW Endus Oknum Pejabat dari Instansi Lain di KPK yang Hambat Banyak Perkara Penanganan Korupsi
- Ribuan Honorer di Pemprov Kaltim Berpeluang Jadi ASN di 2024
- Gelar Business Matching dengan Industri Perhotelan Jepang, Sekjen Kemnaker Bilang Begini
- RS Premier Bintaro Jalin Kerja Sama dengan Komunitas Mini Cooper Indonesia
- Kholid Syeirazi Sebut Reformasi Tata Kelola Migas Nasional Mengalami Kemunduran