Jika Ini Terjadi, Pilkada Bisa Batal

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingatkan 101 daerah yang bakal menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2017 untuk segera mencairkan anggaran sesuai kesepakatan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
Imbauan dikemukakan Ketua KPU Husni Kamil Manik karena tahapan bakal segera dilaksanakan. Di antaranya merekrut panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat kelurahan/desa pada 20 Juni mendatang.
Namun pada kenyataannya, masih terdapat sejumlah daerah yang belum bersedia memenuhi kebutuhan sesuai dengan NPHD yang telah ditanda tangani bersama.
"Jadi kami minta yang masih belum sesuai dengan NPHD, lakukan adendum (penambahan pasal baru dalam perjanjian,red). Kami batasi hingga 21 Juni ini sudah tuntas," ujar Husni, Jumat (10/6).
Menurut Husni, langkah tersebut penting. Karena semua hal yang diajukan dan disepakati bersama terkait pendanaan pelaksanaan pilkada harus tertuang dalam satu NPHD.
"Jadi walau nanti sumbernya (keuangan untuk pembiayaan pilkada,red) sebagian dari APBD induk dan sebagian di APBD Perubahan, atau APBD 2017, tidak ada masalah, yang penting harus satu NPHD," ujarnya.
Mantan Komisioner KPU Sumatera Barat ini menegaskan, kalau tidak bisa dilakukan sesuai kesepakatan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Kalau memang tidak bisa, maka kami akan koordinasi dengan Kemendagri, apakah pantas diteruskan atau tidak," ujar Husni.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingatkan 101 daerah yang bakal menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2017 untuk segera mencairkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Komisi III Berikan Ruang eks Pemain Sirkus dengan Pengelola Taman Safari Duduk Bersama
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo
- Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Bukan Ancaman bagi Pemerintahan Prabowo