Jika Keadaan Mencekam, yang Keluar Cebong dan Kampret
jpnn.com - Nanang Rochmat Hidayat, Dosen Institut Seni Indonesia, tak pernah berhenti berinovasi. Sukses dengan koleksi berkarakter garuda, dia membuat wayang kulit. Bukan wayang kulit bertokoh Ramayana atau Mahabarata. Tapi wayang berbentuk pulau-pulau besar Indonesia.
MEITIKA CANDRA LANTIVA, Bantul
NANANG Garuda. Itu nama akrabnya. Karena saking banyak koleksinya yang berkarakter garuda. Kebanyakan orang lantas mengenalnya dengan sebutan Nanang Garuda. Bagi Nanang, berkarya tak harus sesuai bidang ilmu yang digelutinya.
Sebagai dosen fakultas seni media rekam, Nanang mengeksplorasi karyanya dengan teknik dan imajinasinya sendiri. Seperti wayang kulit ini. Bentuknya menyerupai Pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, Jawa, dan Sumatera.
”Indonesia kaya. Banyak pulau. Masing-masing punya budaya berbeda. Banyak ide bisa digali. Lewat cerita, motif, bahasa, dan lain-lain,” ungkap Nanang saat berbincang dengan Radar Jogja Sabtu (3/11).
Tokoh wayangnya memang bukan tokoh pewayangan pada umumnya. Tapi tokoh yang tercipta dari khayalannya. Dari 2.590 pulau di Indonesia, lima di antaranya menjadi inspirasi. Disebutnya wayang pulau.
Nanang membuat wayang pulau sebagai media edukasi. Untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Wayang pulau dia beri nama Rakyan. Gunungan : Kayon. Sedangkan tokoh garuda sebagai superhero disebutnya Kiai Gardala. “Mereka adalah tokoh baik,” katanya.
Rakyan sebagai orang yang penuh dengan kesengsaraan, Gardala sang penyelamat, dan Kayon adalah rumah persinggahan. Kayon memiliki dua sisi. Satu sebagai surga. Sisi lainnya neraka.