Jika Masalah Honorer Tidak Tuntas, Pentolan K2 Bersumpah Tak Pilih PDIP, 7 Turunan!
jpnn.com - JAKARTA - Penyelesaian masalah honorer yang berjalan lambat menimbulkan kekecewaan pentolan K2.
Dua periode memimpin pemerintahan, Presiden Joko Widodo dinilai menambah masalah baru.
Pengurus pusat Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Eko Mardiono menyodorkan data pembengkakan jumlah honorer.
Pada 2014 jumlah honorer 460 ribu, kini melonjak menjadi 2,7 juta hasil pendataan tenaga non-ASN tahun 2022.
"Seandainya pemerintah menuntaskan honorer K2, pasti sudah selesai sejak periode pertama. Lah ini sudah mau berakhir periode kedua, malah membeludak jumlah honorernya," tutur Eko kepada JPNN.com, Selasa (14/2).
Dia mengingatkan pemerintah tidak akan mungkin menghapuskan honorer, karena bisa menimbulkan masalah sosial.
Selain itu, para politisi pun akan berteriak lantang menolak penghapusan honorer karena jumlah non-ASN itu menjadi salah satu ladang suara yang diincar.
Eko mengaku konsisten memilih PDIP dan setia menjadi pendukung Jokowi.
Hingga saat ini masalah honorer K2 belum tuntas, banyak yang belum diangkat menjadi ASN. Simak pernyataan keras Eko Mardiono.
- Sudah Saatnya Gapok Guru dan Tendik Rp 7 Juta, Alasannya Masuk Akal
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Belasan Ribu Honorer Gagal PPPK 2024 Tahap 1, Tak Bisa Daftar Lagi, Terus Piye?
- Inilah Pengakuan Guru Honorer Supriyani di Persidangan, Mencabut Rumput
- Kabar Terbaru Kasus Honorer Putus Kontrak Lulus Seleksi Administrasi PPPK 2024
- 5 Berita Terpopuler: Ketum Honorer Minta Kebijakan 11.631 Pelamar PPPK yang Tertinggal, MenPAN-RB Beri Penegasan