Jika Mega Mau Membuka Diri, Yakin PD dan PAN Gabung
jpnn.com - JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, menyarankan Ketua Umum PDI Perjuangan menyatakan sikap tegas mendukung langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) sebagai pengganti Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Jika tidak, nasib Perppu akan sama dengan RUU opsi pilihan pilkada langsung yang didukung PDIP dan koalisinya, di mana akhirnya mengalami kekalahan ketika dilakukan voting di DPR.
"Megawati saatnya membuka diri bekerjasama dengan SBY dan satu partai koalisi Prabowo-Hatta lainnya. Agar menjadi mayoritas di DPR untuk membela Perppu menjadi Undang-Undang, " ujar Denny di Jakarta, Kamis (2/10).
Menurut Denny, jika koalisi Indonesia Hebat yang mendukung presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa menggaet Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), maka suara di parlemen menjadi mayoritas. Karena total suara yang ada mencapai 56,61 persen.
Denny yakin jika Megawati membuka diri, maka Demokrat maupun salah satu parpol dari Koalisi Merah Putih (KMP) pasti mau bergabung. Karena dalam kultur politik di Indonesia, partai umumnya ingin ikut berkuasa di kabinet.
"Sampai saat ini belum ada satu partai dari koalisi Prabowo-Hatta yang bergabung. Itu pasti ada kesalahan strategi yang membuat mereka terisolasi dalam politik parlemen," katanya.(gir/jpnn)
JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, menyarankan Ketua Umum PDI Perjuangan menyatakan sikap tegas mendukung langkah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seleksi PPPK: DPD RI Ingatkan KemenPAN-RB soal Komitmen tentang Non-ASN
- Penyidik Kejagung Garap Eks Sekretaris Tom Lembong di Kasus Korupsi Impor Gula
- Melebihi Target, Bandara Kualanamu Layani 468.967 Penumpang Selama Nataru
- 5 Berita Terpopuler: Kelulusan PPPK Guru Sudah, tetapi Paruh Waktu Belum Jelas, Save R2 Honorer K2 Menggema
- Kru Kapal Asal Malaysia Tenggelam di Sungai Siak
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Diperpanjang Hingga 15 Januari, Rekor Terlama 2 Bulan Saja