Jika Menantu Presiden Jokowi Sampai Kalah, Artinya Rakyat Sudah Marah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, sangat wajar partai-partai pengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rahman, menurunkan tokoh nasional untuk membantu pemenangan.
Pasalnya, meski hanya pemilihan tingkat wali kota, namun ada nama besar yang dipertaruhkan pada pertarungan tersebut.
Yaitu nama Presiden Joko Widodo, mengingat Bobby merupakan menantu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dua nama tokoh nasional yang turun membantu Bobby-Aulia, mantan calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno dan mantan gubernur DKI Jakarta yang juga mantan calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat.
"Ya, keluarga RI-1 harus menang. Karena jika tak menang, mungkin bakal timbul kesan nama baik keluarga Jokowi dipermalukan," ujar Ujang kepada jpnn.com, Kamis (1/10).
Menurut dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini, membawa nama besar seorang kepala negara memang cukup berat.
Pasalnya, jika kalah maka tidak tertutup kemungkinan bakal menjadi bahan cibiran bagi sebagian kalangan.
"Bisa jadi ada yang akan mencibir jika menantu presiden kalah. Makanya harus menang," ucapnya.
Ujang menilai pertaruhan Bobby Nasution maju Pilkada Medan cukup berat. Pasalnya membawa nama besar keluarga Presiden Jokowi
- Saatnya Mengembalikan Muruah MPR Sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat
- Presiden Prabowo Ungkap Ciri Negara yang Gagal, Oalah
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Kenaikan PPN Hanya untuk Barang Mewah Bukti Keberpihakan Presiden Prabowo Pada Rakyat